Lagi-lagi Sosiolog sekaligus rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar menunjukan kualitas keilmuannya yang sangat buruk, bisa jadi ini adalah rektor paling goblok yang pernah dimiliki sebuah universitas di Indonesia.
Dalam sebuah cuitan yang dibuatnya, Musni mencampur adukan kisah Nabi Yusuf As dengan Nabi Musa As.
Cuitan Musni Umar itu kemudian mendapat banyak kritik dan cemooh dari warganet, salah satunya datang dari akun @maman1965.
“Kok campur aduk antara kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa, Prof…..??????”
Kok campur aduk antara kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa, Prof…..??????
— IG : kangmaman1965 (@maman1965) April 18, 2020
Sebelumnya Musni Umar menulis cuitan yang nyaris tak dapat dimengerti oleh manusia “Kisah Yusuf dlm Alqur’an amat menrik. 1. Sdr2 Y. iriht krn bpk mrk N.Ya’kub lbh syg Y. Mrk buang Y. ke smr ditmkn pedgng, llu dijdkn ank angkat Fir’aun. 2. Isteri Fir’aun Asiyah jth cinta ke Y, tapi tdk dibls. kemudian Y.dijblskn ke penjr. Stlh dibbskn, dia dilantik Mntr Logistik”
Musni mengatakan Kisah Nabi Yusuf As amat menarik, saudara-saudaranya merasa iri karena bapak mereka yang adalah Nabi Ya’qub Alaihissalam dianggap lebih sayang pada Yusuf.
Lalu mereka membuang Yusuf ke dalam sebuah sumur, nah sampai di sini kisah yang diceritakan Musni Umar mulai “kacau”.
Musni Umar menyebut Yusuf dijadikan anak oleh Fir’aun, berdasarkan penelusuran melekpolitik, Yusuf dibeli oleh Qithfir, raja mesir yang bergelar el-Aziz.
Selain itu Musni mengatakan istri Fir’aun Asiyah jatuh cinta pada Yusuf tapi tak terbalas.
Dilansir dari RMOL, tidak jelas siapa nama pembesar atau pejabat yang istrinya menggoda Nabi Yusuf. Tidak jelas juga apa jabatannya. Nama istri pejabat itu juga tidak dijelaskan. Al-Qur’an hanya menyebutkan istri pembesar (imra’ah al-‘aziz) sebagaimana disebutkan dalam ayat: Dan wanita-wanita di kota berkata: “Istri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Yusuf/12:30). Yang pasti skandal yang dilakukan istri pembesar saat itu sangat menggemparkan masyarakat. Bagaimana seorang istri pembesar bisa tergoda oleh pemuda yang bekerja di rumahnya.
Ada riwayat mengatakan pembesar itu seorang pejabat setingkat Menteri di bidang pertanian, perekonomian, dan perdagangan. Dalam tafsir al-Kasysyaf karya al-Zamakhsyari disebutkan pejabat itu bernama Qithfir atau Ithfir. Sedangkan istrinya popular disebut Zulaikha, ada yang menyebutnya Ra’il binti Ramayil. Dalam kitab-kitab Tafsir, umumnya hanya disebutkan Istri Pembesar (Imra’ah al-‘Aziz). Negeri asal pejabat itu disebutkan di Mesir. Kota pastinya tidak dijelaskan karena Mesir di zaman purba terdiri atas beberapa kota.
[melekpolitik/berbagai sumber]