Politikus Partai Demokrat Andi Arief menuding pejabat istana mengintervensi proses hukum Rocky Gerung yang dinilai menurunkan elektabilitas Presiden Joko Widodo. “Saya masih mengecek kebenaran bahwa Istana memerintahkan Polri untuk secepatnya menjadikan Rocky Gerung sebagai tersangka karena dianggap salah satu penyebab melorotnya elektabilitas Jokowi.”
Tudingan Andi itu disampaikan melalui akun Twitternya @andiarief pada Jumat, 13 April 2018. Jika dugaannya terbukti, Andi bersedia melawan upaya yang disebutnya sebagai kriminalisasi.
Saya masih mengecek kebenatan bahwa Istana memerintahkan Polri untuk secepatnya mentersangkakan @rockygerung. Karena dianggap salah satu penyebab melorotnya elektabilitas Jokowi.
— Andi Arief (@andiarief__) April 13, 2018
Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi membantah tudingan itu. Dia menuturkan pihak Istana tak pernah mengintervensi masalah hukum siapapun. “Istana tidak pernah mengintervensi soal hukum terkait siapa pun, juga tidak ngurusin Rocky Gerung.” Johan membantah melalui pesan teks.
Johan juga mempertanyakan data penurunan elektabilitas Jokowi oleh Rocky Gerung. “Berdasarkan data darimana itu Rocky Gerung menyebabkan elektabilitas Pak Jokowi turun? Jadi pengin tertawa.”
Rocky Gerung menjadi buah bibir setelah berpendapat dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi. Rocky mengatakan kitab suci sama dengan karya fiksi.
Ucapannya dipermasalahkan Ketua Cyber Indonesia Permadi karena dinilai melecehkan keberadaan kitab suci. Permadi menilai mantan pengajar filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu sengaja menyebarkan informasi yang bertujuan menimbulkan rasa kebencian berdasarkan SARA sehingga Rocky dilaporkan ke polisi.
Baca juga: Bangsat, Rocky Gerung Pendukung 212 Sebut Kitab Suci Itu Fiksi, Al-Quran Fiksi? Laknat Kau!
(tempo/melekpolitik)